RSS

DAFTAR MATERI GUDEP 53-54 AMBALAN FATMAWATI SMK BATIK SAKTI 2 KEBUMEN

SEMESTER GASAL MASA PANDEMI COVID 19

1. PEMBENTUKAN SANGGA/PERKENALAN
    Proses pembentukan sangga dengan cara membentuk kelompok sebanyak 6 orang tiap sangga
2. SALAM PRAMUKA DAN ADAT AMBALAN

Salam Pramuka

Salam Pramuka; arti, fungsi, macamnya, dan cara pengunaannya dalam kepramukaan ini menjadi artikel pengetahuan kepramukaan selanjutnya di blog PramukaRia ini. Bagi setiap pramuka pasti sudah tidak asing dengan istilah salam pramuka. Namun mungkin tidak seluruhnya yang mengerti artinya, fungsinya, macam-macamnya, serta cara penggunaan (memberikan dan menjawab) salam pramuka dengan benar. Di artikel ini kami mencoba untuk menguraikan sedikit pengetahuan terkait seluk beluk salam pramuka.

 Pengertian, Maksud, dan Fungsi Salam Pramuka

Apa yang dimaksud salam pramuka?. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian salam adalah: n 1 damai; 2 pernyataan hormat; tabik: sampaikan -- saya kepadanya; 3 ucapan assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh; sedangkan pramuka mempunyai arti sebagai warga  negara  Indonesia  yang  aktif dalam  pendidikan  kepramukaan  serta  mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Sehingga secara bahasa salam pramuka dapat diartikan sebagai pernyataan hormat antar sesama anggota pramuka.

Lebih lanjut, salam pramuka mempunyai pengertian sebagai perwujudan dari sikap menghormati atau menghargai dari seorang pramuka kepada pramuka lainnya dengan menggunakan tata cara dan ketentuan yang khusus.

Salam pramuka dimaksudkan serta berfungsi untuk melahirkan sikap disiplin, mempererat persaudaraan dan persatuan antar sesama anggota Gerakan Pramuka maupun kalangan di luar kepramukaan.

Macam-macam Salam Pramuka

Salam pramuka terbagi menjadi tiga macam, yaitu:Salam Biasa; Salam pramuka sebagai salam biasa adalah salam pramuka yang diberikan kepada sesama anggota Gerakan Pramuka. Dalam pemberian salam biasa tidak ada ketentuan siapa yang harus memberikan salam pramuka terlebih dahulu.

Salam Penghormatan; Salam pramuka sebagai salam penghormatan adalah salam pramuka yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang jabatannya lebih tinggi. Orang atau sesuatu yang dapat diberikan salam penghormatan dengan menggunakans alam pramua adalah:

Bendera Merah Putih saat dikibarkan dan diturunkan

Kepala Negara dan wakil kepala negara, para duta negara, panglima tinggi, para menteri, dan pejabat lainnya

Jenazah yang sedang diusung atau dikuburkan.

 Lagu kebangsaan Indonesia Raya saat sedang dikumandangkan dalam acara resmi.

Saat hendak memasuki makam pahlawan

Salam Janji; Salam pramuka sebagai salam janji adalah salam pramuka yang diberikan kepada anggota Gerakan Pramuka saat sedang dilantik. Pemberian salam ini dilakukan saat anggota yang dilantik mengucapkan Satya Pramuka (Trisatya atau Dwisatya). Salam janji juga diberikan saat pengucapan Satya Pramuka dalam acara Ulang Janji.

 Cara Memberikan dan Membalas Salam Pramuka

Ada beberapa ketentuan dalam memberikan dan membalas salam pramuka. Ketentuan-ketentuan itu antara lain:

§  Secara umum sikap ketika memberikan salam pramuka adalah dengan berdiri, mengambil posisisikap sempurna (siap), tangan kiri lurus dan mengepal di samping badan sedangkan tangan kanan diangkat pada pelipis. Posisi telapak tangan miring, terbuka, dengan punggung tangan di bagian atas dan kelima jari rapat.

§  Pemberian salam pramuka saat membawa tongkat adalah sebagai berikut:

§  Saat memberikan salam biasa: tongkat diangkat dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri diangkat di bawah dada dengan posisi telapak tangan terbuka, punggung tangan di bagian atas, dan kelima jari rapat.

§  Saat memberikan salam penghormatan dan janji: tongkat dimiringkan dan dipengan dengan tangan kiri sedangkan pangkal tongkat tetap di posisi semula. Tangan kanan diangkat pada pelipis. Posisi telapak tangan miring, terbuka, dengan punggung tangan di bagian atas dan kelima jari rapat.

§  Dalam keadaan duduk, salam pramuka diberikan dengan merapatkan kedua kaki, lutut ditekuk, badan ditegakkan, tangan kiri rapat di sisi kiri tubuh sebatas siku dan lengan bawah diletakkan di atas paha. Sedangkan tangan kanan diangkat pada pelipis dengan posisi telapak tangan miring, terbuka, dengan punggung tangan di bagian atas dan kelima jari rapat.

§  Dalam keadaan yang tidak memungkinkan (terutama untuk pemberian salam pramuka sebagai salam biasa), salam pramuka dapat diberikan tanpa mengambil posisi sikap sempurna. Namun cukup dengan mengangkat tangan kanan pada pelipis dengan posisi telapak tangan miring, terbuka, dengan punggung tangan di bagian atas dan kelima jari rapat.

§  Saat memberikan salam pramuka sebagai salam biasa, sikap-sikap di atas disertai dengan ucapan “Salam Pramuka” yang diberikan secara lantang.

§  Saat memberikan salam pramuka sebagai salam penghormatan dan salam janji tidak perlu meneriakkan “salam pramuka”

Bagi setiap anggota Gerakan Pramuka yang menerima salam pramuka diwajibkan untuk menjawabnya. Cara menjawab salam pramuka adalah dengan mengambil sikap seperti ketentuan di atas (ketentuan sikap badan saat memberikan salam pramuka) disertai dengan mengucapkan kata “salam” dengan tegas.

Nah, itulah pembahasan materi pengetahuan kepramukaan singkat terkait dengan arti dan pengertian salam pramuka, maksud, tujuan, dan fungsi salam pramuka, macam-macam salam pramuka, serta tata cara pemberian salam pramuka dan membalasnya. Dengan memahami ini semua tentunya sekarang kita akan lebih membiasakan diri memberikan salam pramuka.

3. SEJARAH PRAMUKA

Sejarah Pramuka Dunia dan Indonesia Singkat

Sejarah Pramuka sering dikaitan dengan seorang tokoh yang sangat popular, ya kita semua tau itu. Siapa kalau bukan Bapak Lord Robert Baden Powell of Gill Well.

Beliau mendapat julukan sebagai Bapak Pramuka karena telah mendirikan gerakan Pramuka di dunia. Sejarah Pramukan di dunia dimulai dari negara inggris dan kemudian menyebar ke Indonesia.

Pramuka berasal dari kata Praja Muda Karana yang merupakan salah satu kegiatan yang biasanya dilaksanakan di sekolah. Pramuka adalah suatu organisasi yang telah berkembang secara internasional dan seluruh masyarakat dunia telah menerima organisasi Pramuka ini.

Banyak sekali kontribusi dari Baden Powell dalam gerakan pramuka seperti mendekatkan para anggotanya dengan Alam, sosial dan memperkuat hubungan dengan sang pencipta, Al hasil kegiatan pramuka sampai sekarang masih diterima baik dalam masyarakat.


Pengertian Pramuka

Pramuka adalah organisasi atau gerakan kepanduan yang menjadi wadah pendidikan kepramukaan di Indonesia. Kalau dalam dunia Internasioan, Pramuka disebut dengan istilah Kepanduan atau Boy Scout.

Pramuka memiliki sebutan untuk para anggota nya seperti pramuka siaga, penggalang, penega dan pendega. Sedangkan untuk kelompok anggota pramuka lainnya disebut pembina pramuka, andalana, pelatih, pamong saka, staf kwartir dan majelis pembimbing.

Nah, dalam pramuka kalau ingin dilantik menjadi anggota kepramukaan harus berikrar mengucapkan janji (satya) terlebih dahulu.

Sejarah Pramuka di Dunia

Sejarah pramuka di Dunia pertama kali dimulai saat Baden Powell menuliskan pengalamannya dalam buku Scouting for Boys pada tahun 1908. Buku tersebut dibuat untuk panduan acara perkemahan yang dirintisnya pada tahun itu.

Buku ini sangat laris bahkan di luar inggris sehingga mulai bermunculan organisasi-organisasi pramuka yang ditujukan kepada anak laki-laki saja.

Pada tahun 1912, Baden Powes bersama adik perempuannya Agnes mendirikan organisasi pramuka untuk wanita bernama Girl Guides. Pada tahun 1916 mulai berdirinya organisasi Pramuka untuk usia siaga yang dinamai CUB (anak serigala) dan pada tahun 1918 kemudian berdiri organisasi Rover Scout yang ditujukan untuk kelompok remaja berusia 17 tahun.

Baden Powell kembali mempublikasikan bukunya Rouvering to Success pada tahun 1922 yang berbicara tentang seorang pemuda yang mendayung perahu sampannya menuju pantai kebahagiaan.

Tepatnya pada tanggal 30 Juli – 8 Agustus 1920 di Olympis Hall, London kegiatan jambore dunia pertama kali diadakan dan diikuti sebnayak 800 peserta dari 34 negara. Dalam kegiatan tersebut, pada akhirnya Baden Powell dinobatkan sebagai Bapak Pandu Sedunia.

Sejarah Pramuka di Indonesia

Sejarah Pramuka di Indonesia dikenal dengan tiga masa Pramuka Yaitu Gerakan Pramuka pada Masa Penjajahan Belanda, Gerakan Pramuka pada Masa Penjajagan Jepang dan Gerakan Indonesia setelah Indonesia Merdeka.

Pertama, Gerakan pramuka pada massa penjajahan belanda di Indonesia bernama Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau NIPV atau dalam Bahasa Indonesia dikenal Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda. Setelah sumpah pemuda kegiatan pramuka semakin digemari sehingga terbentuknya Pandu Pemuda Sumatera pada tahun 1930 dan pada tahun 1931 berdirinya Persatuan Antar Pandu Indonesia.

Kemudian tahun 1936 berubah nama menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI). BPPKI melakukan kegiatan PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem). Perkemahan inilah yang menjadi cikal bakal pelaksanaan kegiatan Jambore hingga sekarang.

Pada saat penjajahan Jepang, gerakan pramuka masih berjalan dan masih bisa bertahan, namun disaat Jepang menyerang kepada Belanda banyak tokoh kepanduan Indonesai yang ditarik masuk Keibondan, PETA dan Seinendan.

Sejarah Pramuka Dunia dan Indonesia Singkat

Sejarah Pramuka sering dikaitan dengan seorang tokoh yang sangat popular, ya kita semua tau itu. Siapa kalau bukan Bapak Lord Robert Baden Powell of Gill Well.

Beliau mendapat julukan sebagai Bapak Pramuka karena telah mendirikan gerakan Pramuka di dunia. Sejarah Pramukan di dunia dimulai dari negara inggris dan kemudian menyebar ke Indonesia.

Pramuka berasal dari kata Praja Muda Karana yang merupakan salah satu kegiatan yang biasanya dilaksanakan di sekolah. Pramuka adalah suatu organisasi yang telah berkembang secara internasional dan seluruh masyarakat dunia telah menerima organisasi Pramuka ini.

Banyak sekali kontribusi dari Baden Powell dalam gerakan pramuka seperti mendekatkan para anggotanya dengan Alam, sosial dan memperkuat hubungan dengan sang pencipta, Al hasil kegiatan pramuka sampai sekarang masih diterima baik dalam masyarakat.

Pengertian Pramuka

Pramuka adalah organisasi atau gerakan kepanduan yang menjadi wadah pendidikan kepramukaan di Indonesia. Kalau dalam dunia Internasioan, Pramuka disebut dengan istilah Kepanduan atau Boy Scout.

Pramuka memiliki sebutan untuk para anggota nya seperti pramuka siaga, penggalang, penega dan pendega. Sedangkan untuk kelompok anggota pramuka lainnya disebut pembina pramuka, andalana, pelatih, pamong saka, staf kwartir dan majelis pembimbing.

Nah, dalam pramuka kalau ingin dilantik menjadi anggota kepramukaan harus berikrar mengucapkan janji (satya) terlebih dahulu.

Sejarah Pramuka di Dunia

Sejarah pramuka di Dunia pertama kali dimulai saat Baden Powell menuliskan pengalamannya dalam buku Scouting for Boys pada tahun 1908. Buku tersebut dibuat untuk panduan acara perkemahan yang dirintisnya pada tahun itu.

Buku ini sangat laris bahkan di luar inggris sehingga mulai bermunculan organisasi-organisasi pramuka yang ditujukan kepada anak laki-laki saja.

Pada tahun 1912, Baden Powes bersama adik perempuannya Agnes mendirikan organisasi pramuka untuk wanita bernama Girl Guides. Pada tahun 1916 mulai berdirinya organisasi Pramuka untuk usia siaga yang dinamai CUB (anak serigala) dan pada tahun 1918 kemudian berdiri organisasi Rover Scout yang ditujukan untuk kelompok remaja berusia 17 tahun.

Baden Powell kembali mempublikasikan bukunya Rouvering to Success pada tahun 1922 yang berbicara tentang seorang pemuda yang mendayung perahu sampannya menuju pantai kebahagiaan.

Tepatnya pada tanggal 30 Juli – 8 Agustus 1920 di Olympis Hall, London kegiatan jambore dunia pertama kali diadakan dan diikuti sebnayak 800 peserta dari 34 negara. Dalam kegiatan tersebut, pada akhirnya Baden Powell dinobatkan sebagai Bapak Pandu Sedunia.        


Sejarah Pramuka di Indonesia



Sejarah Pramuka di Indonesia dikenal dengan tiga masa Pramuka Yaitu Gerakan Pramuka pada Masa Penjajahan Belanda, Gerakan Pramuka pada Masa Penjajagan Jepang dan Gerakan Indonesia setelah Indonesia Merdeka.

Pertama, Gerakan pramuka pada massa penjajahan belanda di Indonesia bernama Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau NIPV atau dalam Bahasa Indonesia dikenal Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda. Setelah sumpah pemuda kegiatan pramuka semakin digemari sehingga terbentuknya Pandu Pemuda Sumatera pada tahun 1930 dan pada tahun 1931 berdirinya Persatuan Antar Pandu Indonesia.

Kemudian tahun 1936 berubah nama menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI). BPPKI melakukan kegiatan PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem). Perkemahan inilah yang menjadi cikal bakal pelaksanaan kegiatan Jambore hingga sekarang.

Pada saat penjajahan Jepang, gerakan pramuka masih berjalan dan masih bisa bertahan, namun disaat Jepang menyerang kepada Belanda banyak tokoh kepanduan Indonesai yang ditarik masuk Keibondan, PETA dan Seinendan.

Jepang melarang berdirinya partai dan juga menganggap gerakan pramuka berbahaya karena dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan rakyat. Hal itu, tidak menyurutkan tekad kepanduan Indonesia utnuk menjalankan PERKINO II dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam mengusir tentara Jepang.

Setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 28 Desember 1945 didirikan Organisasi Pandu Rakyat Indonesia di Solo yang menjadi wadah kepaduan di Seluruh Indonesia.

Pada tahun 1961 terdapat 100 organisasi kepanduan di Indonesia yang dibagi menjadi tiga federasi yaitu Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia, Ikatan Pandu Indonesia dan Persatuan Putera Puteri Indonesia.

Pada tanggal 14 Agustus 1961gerakan pramuka diperkenalkan secara resmi kepada seluruh masyarakat sehingga pada hari itu di peringati sebagai Hari Pramuka setiap tanggal 14 Agustus.

Jepang melarang berdirinya partai dan juga menganggap gerakan pramuka berbahaya karena dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan rakyat. Hal itu, tidak menyurutkan tekad kepanduan Indonesia utnuk menjalankan PERKINO II dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam mengusir tentara Jepang.

Setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 28 Desember 1945 didirikan Organisasi Pandu Rakyat Indonesia di Solo yang menjadi wadah kepaduan di Seluruh Indonesia.

Pada tahun 1961 terdapat 100 organisasi kepanduan di Indonesia yang dibagi menjadi tiga federasi yaitu Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia, Ikatan Pandu Indonesia dan Persatuan Putera Puteri Indonesia.

Pada tanggal 14 Agustus 1961gerakan pramuka diperkenalkan secara resmi kepada seluruh masyarakat sehingga pada hari itu di peringati sebagai Hari Pramuka setiap tanggal 14 Agustus.

4. KODE KEHORMATAN

Kode Kehormatan Pramuka Penegak

Salam Pramuka!!

Dikesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang Kode Kehormatan Pramuka Penegak.
Kode    kehormatan   adalah suatu norma/ukuran kesadaran mengenai ahlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam  hati orang sebagai akibat karena orang tersebut tahu akan harga dirinya.

Kode kehormatan Pramuka ialah suatu norma dalam kehidupan Pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku Pramuka di masyarakat.

Kode Kehormatan Pramuka merupakan janji dan ketentuan moral Pramuka.
a.    Kode kehormatan Pramuka terdiri atas :
  • SATYA PRAMUKA  : merupakan janji Pramuka
  • DARMA PRAMUKA : merupakan ketentuan moral Pramuka
b.    SATYA PRAMUKA, adalah :
  • Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persayaratan  keanggotaanya.
  • Tindakan pribadi untuk meningkatkan diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji.
  • Titik tolak memasuki proses pendidikan  sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
c.    DARMA PRAMUKA, adalah
  • Alat proses pendidikan diri yang progresif untuk mengembangkan  budi pekerti luhur.
  • Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong peserta didik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat, dimana ia hidup dan menjadi anggota.
  • Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
  • Kode Etik Organisasi dan Satuan Pramuka dengan landasan ketentuan moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur  hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.
Kode Kehormatan Pramuka Penegak, Pramuka Pandega dan Anggota Dewasa
  • TRI  SATYA
    Demi kehormatanku  aku berjanji akan bersungguh - sungguh :
    • menjalankan kewajibanku  terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
    • menolong sesama hidup dan ikut serta  membangun masyarakat.
    • menepati Dasa Darma
  • DASA DARMA
    (sama dengan Dasa Darma untuk Pramuka Penggalang)
Cara menerapkan Kode Kehormatan Pramuka
  • Pelaksanaan suatu Kode Kehormatan tidak dapat dibangun di atas dasar lain kecuali di atas dasar KESUKARELAAN.
  • Kode kehormatan yang diterima atas dasar kesukarelaan menimbulkan   rasa tanggung jawab langsung terhadap ketinggian budi pekerti.
  • Dalam menanamkan Kode Kehormatan itu, Pembina hendaknya :
    • memberikan pengertian melalui pertimbangan akalnya.
    • menumbuhkan semangat melalui pertimbangan   rasa.
    • membulatkan tekad/ kemauan untuk melaksanakannya.
Kode Kehormatan Pramuka

Kode kehormatan merupakan norma kehidupan Pramuka dan memancarkan kesadaran pembangunan watak yang didapatkan  peserta didik dari kegiatan kepramukaan.
Mari kita terapkan dulu Kode kehormatan Pramuka pada diri kita dan selanjutnya kita susun acara kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan dan menantang dalam rangka penanaman kode kehormatan pada mereka.
Kode Kehormatan identik dengan harga diri, kehormatan diri.
Pelanggaran  Kode Kehormatan = jatuhnya harga / kehormatan diri seorang Pramuka.
Pelanggaran Kode Kehormatan Pramuka yang dilakukan oleh Pramuka hendaknya dijadikan bahan rapat Dewan Kehormatan untuk memperbaiki diri agar dapat bergiat bersama rekan - rekannya dalam satuannya lagi.
5. KOMPAS

Jenis, Bagian, dan Fungsi Kompas

Artikel jenis, bagian, dan fungsi kompas ini menjelaskan tentang jenis-jenis kompas, bagian-bagian kompas, dan fungsi kompas. Materi mengenai kompas ini menjadi salah satu scouting skill (teknik kepramukaan) yang sangat diperlukan di kepramukaan. Bagi anggota gerakan pramuka, pengenalan dan penguasaan terhadap kompas menjadi penting dalam berbagai kegiatan lapangan.

karena itu tidak mengherankan jika kemudian tentang jenis-jenis kompas,bagian-bagian kompas, dan fungsi kompas serta cara menggunakan kompas tertera sebagai syarat kecakapan di berbagai jenjang SKU Pramuka. Baik pada SKU Siaga, SKU Penggalang, maupun SKU Penegak.

SKU Penegak, syarat ke-13 yang berbunyi : Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan, dengan pencapaian, antara lain: Menjelaskan bagian-bagian dari kompas, azimuth dan back azimuth, resection dan intersection.

Terlihat pentingnya scouting skill atau teknik kepramukaan pengenalan dan penguasaan kompas bagi pramuka hingga materinya perlu diulang dalam berbagai tingkatan SKU.

Mengenal Pengertian dan Fungsi Kompas

Kompas adalah alat navigasi untuk menetapkan arah mata angin. Prinsip kerjanya berupa panah penunjuk magnetis yang memberikan rujukan arah tertentu yang menyelaraskan dengan medan magnet bumi secara akurat. Fungsi utama kompas adalah untuk menentukan atau mengetahui arah dan besaran derajat suatu arah. Juga untuk mengetahui lokasi suatu medan berdasarkan peta.

Jenis-Jenis Kompas

Kompas dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompas analog dan kompas digital.

  1. Kompas Analog
    Kompas analog adalah kompas yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk oleh para anggota pramuka. Penggunaan kompas analog secara manual, yaitu dengan menyelaraskan jarus kompas yang terdapat di dalamnya. Kompas analog terdiri atas beberapa jenis, seperti:
    1. Kompas Lensa
      Kompas lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcave yang berfungsi untuk mempermudah dalam pembacaannya. Umumnya kompas lensa berbentuk sederhana, ringan, dan harganya lebih murah. Namun validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang akurat.
    2. Kompas Bidik (Kompas Prisma)
      Kompas bidik atau disebut juga sebagai kompas prisma adalah kompas yang berfungsi sebagai pembidik besar derajat pada sebuah medan (bentang alam sebenarnya) untuk diproyeksikan dalam peta. Jenis kompas ini yang sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan alam termasuk dalam kepramukaan.
    3. Kompas Orientering (Kompas Silva)
      Kompas orientaring atau kompas silva adalah kompas yang digunakan dalam orientasi (penghitungan dan pembacaan peta secara langsung), Kompas ini umumnya memiliki badan (wadah) transparan memudahkan pembacaan terhadap peta yang ditaruh di bawahnya.
  2. Kompas Digital
    Kompas digital adalah kompas yang bekerja secara digital. Jenis ini biasanya disertakan sebagai sistem navigasi dalam dunia robotika atau dalam gadget-gadgetelektronik.

Bagian-bagian Kompas

Bagian-bagian kompas yang akan kita pelajari kali ini adalah bagian-bagian pada kompas bidik atau kompas prisma karena kompas jenis inilah yang paling sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan.

Kompas bidik memiliki bagian-bagian sebagai berikut:

  1. Dial (permukaan tempat angka dan huruf). Pada dial terdapat satuan derajat mulai dari 0°  360° dan huruf: N (north ), E (east) W, (west), S (south).
  2. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45° (dapat di putar)
  3. Visir (lubang dengan kawat halus pembidik sasaran)
  4. Kaca pembesar (untuk melihat derajat kompas)
  5. Jarum penunjuk (selalu menunjuk utara magnet)
  6. Alat penggantung (tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik).

Cara Menggunakan Kompas Bidik

Cara menggunakan kompas bidik secara lebih detail akan dibahas dalam artikel tersendiri. Secara singkat dan sederhana, cara mengguakan kompas bidik adalah sebagai berikut:

  1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut menunjuk arah utara magnet.
  2. Bidik sasaran dengan menggunakan visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50° dengan kaca dial.
  3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
  4. Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30°. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.
  5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan. Menentukan sasaran balik dengan rumus:
    1. Apabila sasaran kurang dari 180° = ditambah 180°. Contoh: 30° sasaran baliknya adalah 30° + 180° = 210°.
    2. Apabila sasaran lebih dari 1800 = dikurang 180°. Contoh: 240° sasaran baliknya adalah 240° – 180° = 60°

Itulah berbagai hal terkait dengan jenis-jenis kompas, bagian-bagian kompas, fungsi kompas, dan cara menggunakan kompas. Semoga artikel tentang jenis, bagian, dan fungsi kompas ini bisa membantu para pramuka dalam mengenal dan menggunakan kompas sehingga akan mempermudah dalam berbagai teknik kepramukaan atau scouting skill.

6. BARIS-BERBARIS

Peraturan Baris Berbaris yang digunakan dilingkungan sekolah adalah Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI karena hingga saat ini yang sudah baku adalah seperti SKEP PANGAB Nomor: SKEP/611/N 85 Tanggal 8 Oktober 1985.
BARIS BERBARIS
a.       Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b. Maksud dan tujuan
1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3. Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.
ABA-ABA
a. Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
b. Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1. Aba-aba petunjuk
2. Aba-aba peringatan
3. Aba-aba pelaksanaan
1. Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
a. Kepada Pemimpin Upacara-Hormat – GERAK
b. Untuk amanat-istirahat di tempat – GERAK
2. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
a. Lencang kanan – GERAK (bukan lancang kanan)
b. Istirahat di tempat – GERAK (bukan ditempat istirahat)
3. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
a. GERAK
b. JALAN
c. MULAI
a. GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
 -jalan ditempat – GERAK
 -siap – GERAK
 -hadap kanan – GERAK
 -lencang kanan – GERAK
b. JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
 -haluan kanan/kiri – JALAN
 -dua langkah ke depan- JALAN
 -satu langkah ke belakang – JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh:
-Maju -JALAN
-haluan kanan/kiri -JALAN
-hadap kanan/kiri maju-JALAN
-melintang kanan/kiri maju -JALAN
Tentang istilah: “maju”
Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan  berhenti.
Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba  HENTI.
Misalnya:
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju – JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN
Terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba
Langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.
Tentang aba-aba : “henti”
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
c. MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
-hitung -MULAI
-tiga bersaf kumpul-MULAI
4. Cara memberi aba-aba
a. Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
b. Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan
Gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalam keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
c. Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk  berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
d. Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
e. Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
f. Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
g. Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
h. Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG!
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK
Gerakan Perorangan – Gerakan Dasar
a. Sikap sempurna
Aba-aba : Siap – GERAK. Pelaksanaanya : pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke dua telapak kaki membentuk sudut 60…, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di atas ke dua kaki, perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit ke belakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibu jari segaris dengan jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang tajam ke depan, benafas sewajarnya.
b. Istirahat
Aba-aba istirahat ditempat – GERAK
1. Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (30cm)
2. Ke dua belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah pinggang, punggung tangan kanan di atas
telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan
tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk, ke dua tangan dilemaskan, badan dapat bergerak.
Catatan:
a. Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau atasan lainnya datang untuk memberikan perhatian atau petunjuk-petunjuk, maka atas ucapan pemimpin/atasan dengan menggunakan kata Perhatian pasukan segera mengambil sikap sempurna tanpa mengucapkan kata siap, kemudian mengambil sikap istirahat.
b. Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan mengambil sikap sempurna tanpa didahului aba-aba kemudian kembali ke sikap istirahat di tempat.
c. Maksud dari sikap siap terakhir ini adalah sebagai jawaban tanpa suara, bahwa petunjuk-petunjuk yang diberikan akan dijalankan
c. Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf)
Aba-aba : Lencang kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna.
1. Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri ke samping, jari-jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri orang yang berada di sebelah kana/kirinya, punggung tangan menghadap ke atas, bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri tidak berubah tempat masing-masing meluruskan diri
2. Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata,
ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
3. Penjuru saf tengan dan belakang mengambil antar ke depan 1 (satu) lengan kanan/kiri ditambah 2 (dua)  kepalan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.
4. Pada aba-aba tegak-GERAK semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
5. Pada waktu pemimpin pasukan memberikan aba-aba lencang kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, Pemimpin pasukan yang berada dalam barisan itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan dengan menitik beratkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).
Catatan:
a. Untuk menghindarkan keributan pada waktu mengangkat lengan kanan/kiri, hendaknya lengan diluruskan melalui punggung orang yang berada di samping, kalau jarak 1 (satu) lengan tidak cukup.
Dengan demikian dihindarkan gerakan seolah-olah meninjau rekannya yang berada di smaping.
b. Kelurusan barisan dilihat dari tumit.
d. Setengah lencang kanan/kiri
Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
Seperti pada waktu lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang pinggang, empat jari lainnya rapat pada pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-aba tegak GERAK dengan serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
e. Lencang depan  (hanya dalam bentuk berbanjar)
Aba-aba : Lencang depan – GERAK
Pelaksanaannya:
1. Penjuru tetap sikap sempurna : nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua kepalan tangan.
2. Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu lengan ke samping kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali ke depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba.
3. Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan
f.       Cara berhitung
Aba-aba : Hitung – MULAI
Pelaksanaannya:
1. Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan memalingkan
mukanya ke kanan.
2. Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari penjuru menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan.
3. Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
4. Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna.
5. Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing.
6. Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.
Perubahan Arah (dalam keadaan berhenti)
a. Hadap kanan/kiri
Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK
1. Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada diujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
2. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°
3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
b. Hadap serong kanan/kiri
Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
1. Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri
2. Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri
3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri
c. Balik kanan
Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya :
1. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
2. Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
3. Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
Catatan:
Dalam keadaan berhenti pada hitungan ke tiga, kaki dirapatkan dan kembali ke sikap sempurna
Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri tidak dirapatkan melainkan dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara dihentikan.
d. Cara berkumpul
Aba-aba : 3 bersaf/3 berbanjar kumpul – MULAI
Pelaksanannya :
1. Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk mengulangi perintah yang diberikan oleh pelatih.
Contoh:
       Sdr.Gatot sebagai penjuru. Aba-aba pelatih : Gatot sebagai penjuru. Oleh orang yang ditunjuk (dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi : Gatot sebagai penjuru.
2. Orang yang ditunjuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih ± 4 langkah
3. Setelah aba-aba pelaksanaan MULAI diberikan pelatih, maka orang-orang lainnya berlari dan berdiri disamping kiri penjuru serta meluruskan diri seperti pada waktu lencang kanan.
4. Pada waktu berkumpul, penjuru melihat ke kiri setelah lurus, penjuru memberikan isyarat dengan perkataan LURUS, pada isyarat ini penjuru nelihat ke depan, yang lainnya (saf depan) menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna.
e. Cara latihan memberi hormat
Aba-aba : Hormat – GERAK
Pelaksanaannya (dengan tutup kepala, keadaan berhenti)
1. Pada aba-aba pelaksanaan, dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15° serong ke depan, kelima jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis.
2. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
3. Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.
4. Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat ke sikap sempurna.
f. Bubar
Aba-aba : Bubar – JALAN
Pelaksanaannya;
g. Jalan di tempat
Aba-aba: Jalan ditempat – GERAK
Pelaksaannya:
Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat, paha rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa, badan tegak, pandangan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan (tidak melenggang)
Dari jalan ke tempat berhenti.
Aba-aba : Henti – GERAK
Pelaksanaannya:
Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke dua kaki kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna.
h. Membuka/menutup barisan
Aba-aba : Buka barisan – JALAN
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke samping kanan dan kiri, sedang regu tangah tetap di tempat.
Catatan :
Membuka barisan gunanya untuk memudahkan pemeriksaan.
Tutup barisan
Aba-aba :tutup barisan – JALAN
Pelaksanannya :
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah kembali ke samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap ditempat.
Gerakan berjalan dengan panjang tempo dan macam langkah
Macam langkah Panjangnya Tempo
1. Langkah biasa 65 cm 120 tiap menit
2.Langkah tegap 65 cm 120 tiap menit
3.Langkah perlahan 40 cm 30 tiap menit
4.Langkah kesamping 40 cm 70 tiap menit
5.Langkah ke belakang 40 cm 70 tiap menit
6.Langkah ke depan 60 cm 70 tiap menit
7.Langkah di waktu lari80cm165 tiap menit
Panjang langkah
A.    MAJU – JALAN
Dari sikap sempurna
Aba-aba : Maju – JALAN
Pelaksanaannya:
1. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
2. Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90°, lengan kiri 30° ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45°, dan ke belakang 30°.Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.
Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri
Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku.
B.     LANGKAH BIASA
1. Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan
kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.
2. Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke depan 45°, ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap ke atas.
C. LANGKAH TEGAP
1. Dari sikap sempurna
Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
Pelaksanaannya :
Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar setengah langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersama dengan langkah pertama lengan dilenggangkan lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, (lengan tangan 90° ke depan dari 30° ke belakang). Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
2. Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah selanjtnya mulai berjalan seperti tersebut pasa butir 1.
3. Kembali ke langkah biasa
Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah dan mulai berjalan
dengan langkah biasa, hanya langkah pertama
Catatan :
Dalam sedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap/langkah biasa-
JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).
D.    LANGKAH PERLAHAN
1.Untuk bergabung (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran)
Aba-aba : Langkah perlahan maju – JALAN
Pelaksanaannya :
a. Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna
b. Pada aba-aba “jalan”, kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak di tanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditatapkan kaki kanan di depan kaki kiri.
c. Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gebakan seperti semula.
Catatan :
Dalam keadaan sedang berjalan, aba-aba adalah “langkah perlahan JALAN” yang diberikan pada waktu kaki kanan.kiri jatuh di tan`h ditambah selangkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan.
Tapak kaki pada saat menginjak tanah tidak dihEntakkan, tetapi diletakkan rata-rata untuk lebih khidmat.
2. Berhenti dalam langkah perlahan
Aba-aba : Henti – GERAK
Pelaksanaannya
E. LANGKAH KE SAMPING
Aba-aba : ….Langkah ke kanan/kiri – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri/kanan dilanjutkan ke samping kanan/kiri sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki kiri/kanan.Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna, sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
F. LANGKAH KE BELAKANG
Aba-aba : ……..Langkah ke belakang – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkah ke belakang mulai kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan.Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna.SebanykA-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langk`h.
G. LANGKAH KE DEPAN
Aba-aba : …….Langkah ke depan – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkahkan kaki ke depan mulai dengan kaki khri menurut p`njangnya langkah dan tempat yangtelah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti gerakan langkah tEgap dan dihentikan dan sikap seperta sikap rempurna.Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
H. LANGKAH DI WAKTU LARI
1. Dari sikap sempurna
Aba-aba : Lari maju – JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-bab peringatan ke dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, ke dua siku sedikit ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya.Telapak kaki diletakkan defgan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.
2. Dari langkah biasa
Aba-aba : Lari – JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan ayat 1. Aba-aba pelaksanaan diberik!n pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah kemudian ditambah stu langkah, selanjutnya berLari menurut ketentuaN yang ada.
3. Kembali ke langkah biasa
Aba-aba : Langkah baasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktU kaki kiri/kanan jatuh ke tanah ditambah tiga lanfkah, kemudian berjalan dengan langka` biasa, dimuali dengan kaki kiri dihentakkan; bersama dengan itu kedua lengan digenggam.
Catatan :
Untuk berhenti da2i keadaan berlari aba-aba seperti langkah biasa henti – FERAK. Aba-`ba pelaksanaan diberi+an pada waktu kaki kanaj/kiri jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepal tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.
I. LANGKAH MERDEKA
1. Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah merdeka – JALAN
Anggota berjalan bebas tanpa terikat pada ketentuan panjang, tempo dan ketentuan langkah.Atas pertimbangan Pimpinan, anggota dapat dijinkan untuk membuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain berbicara, buak topi, menghapus keringat).Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh/diluar kota/lapangan yang tidak rata.Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan.
2.Kembai ke langkah biasa
Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberika.samakan langkah. Setelah langkah barisan sama, Pemimpin dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.
3. Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Seperti tersebut pada petunjuk dari langkah tegap ke langkah biasa.
J. GANTI LANGKAH
Aba-aba : Ganti langkah – JALAN
Pelaksanaannya :
Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap.Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri di tanah kemudian ditambah satu langkah.Sesudah ujung kaki kiri/kanan yang sedang di belakang dirapatkan pada badan.Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan.Kemudian gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.
PERATURAN BARIS BERBARIS
PBB-TNI AKMIL. Nomor: SKEP/23/III/2002, tanggal 4 Maret 2002
Peraturan baris berbaris diseluruh Indonesia hanya mengacu pada Peraturan Baris Berbaris Militer yang terdapat dalam Buku Peraturan tentang Baris Berbaris Angkatan Bersenjata. Buku ini disahkan oleh Surat Keputusan Pangab dan peraturan yang terakhir adalah Skep Pangab nomor : Skep/011/X/1985 tanggal 2 Oktober 1985, tetapi tahun 1992 ada perubahan pada Skep tersebut pada tempo langkah biasa dan langkah tegap dari 96 langkah tiap menit menjadi 120 langkah tiap menit.
Di dalam peraturan ini dibagi dalam 2 bagian yaitu baris berbaris dengan menggunakan senjata dan baris berbaris tanpa senjata. Peraturan baris berbaris militer tersebut diterapkan disemua kegiatan baris berbaris, sehingga dalam latihan Paskibraka harus mengacu pada peraturan baris berbaris tanpa senjata yang berlaku dan tidak boleh menerapkan aturan-aturan sendiri.
PBB-TNI AKMIL. Nomor: SKEP/23/III/2002, tanggal 4 Maret 2002
Post ini adalah sebagai bahan acuan pemberian Materi Peraturan Baris-Berbaris, Koreksi serta masukan sangat kami harapkan.
Tujuan
Agar peserta didik mengerti dan dapat melaksanakan Peraturan Baris Berbaris sesuai dengan ketentuan.
Penjelasan Tentang Materi
1. Baris-berbaris sebagai suatu wujud latihan ketangkasan yang diperlukan untuk menanamkan kedisiplinan dalam kehidupan pandu yang diarahkan pada terbentuknya suatu sikap dan perwatakan tertentu.
2. Pengetahuan dan ketangkasan baris berbaris merupakan bekal dasar yang harus dimiliki setiap pandu sehingga mempunyai disiplin dan rasa percaya diri yang tinggi.
3. Seorang pelatih/komandan/pimpinan harus benar-benar memiliki pengetahuan dan ketangkasan PBB secara mendalam agar ia mampu membekali dan melatih segenap anggotanya dalam rangka mewujudkan bentuk sikap dan disiplin pandu serta mewujudkan jiwa korsa yang handal dalam satuannya.
PENGERTIAN
Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan dalam tatacara kehidupan pandu yang diarahkan pada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan dan disiplin sehingga selalu dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan pribadi disamping juga menanamkan rasa tanggung jawab.
.
KEWAJIBAN PEMBINA/PELATIH
Pencapaian tujuan peraturan ini sangat tergantung pada kemauan serta kemampuan seorang pelatih dengan memperhatikan hal-hal tersebut dibawah ini:
1. Rasa kasih sayang, yaitu seorang pelatih seharusnya dapat merasakan apa yang dirasakan oleh anak didik.
2. Persiapan yang baik, merupakan jaminan keberhasilan latihan yang dikehendaki. Mengenai materi, waktu, tempat, alat dan sebagainya.
3. Mengenal tingkatan anak didik.
4. Tidak sombong.
5. Adil, menjaga keseimbangan dalam segala hal. Memberikan pujian atau teguran pada tempatnya tanpa membedakan satu dengan lainnya.
6. Teliti, supaya tidak memberikan hasil yang setengah-setengah.
7. Sederhana, dalam perkataan dan tindakan.
Latihan (drill) dimaksudkan untuk mencapai kebiasaan atau kepahaman, tidak semata-mata pengetahuan, sehingga dibandingkan perkataan yang banyak lebih baik lagi dengan teladan, koreksi dan mengulangi sampai paham.

7. PANORAMA DAN PETA PITA

PETA PITA, LAPANGAN, PANORAMA

~PETA PITA~
tujuan: meggambarkan keaadan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya
peralatan yang perlu dipersiapkan: 
  -pensil 2b
  -penggaris panjang
  -kertas peta pita
  -kompas bidik
  -meja kerja
hal yang perlu diperhatikan:

  1. penentuan skala : hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang ada
  2. pembuatan keterangan : keterangan yang dimaksud adalah apa apa yang dilihat selamamelakukan perjalanan. yang perlu diperhatikan adalah tanda tanda berupa bangunan bangunan penting atau suatu daerah yang mencolok dan merupakan sesuatu yang mudah dilihat dan diperhatikan. keterangan dituliskan dalam bentuk gambar peta dan tulisan:
  3. penulisan arah utara, jarak, dan waktu : arah utara digambarkan sesuai dengan arah utara dalam kompas. jarak berdasarkan ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan. untuk waktu bisa dilihat dengan jam sesuai saat berangkat dan tiba di tiap belokan

hasil pembuatan peta pita: untuk pembuatan peta pita, setiap pergantian arah perjalanan, maka harus kita gambarkan, demikian seterusnya hingga daerah yang kita tuju.

~PETA LAPANGAN~

tujuan: menggambarkan keadaan/ kondisi suatu lapangan dan daerah sekitarnya dengan skala kecil
peralatan yang perlu dipersiapkan:
  -pensil 2b
  -penggaris
  -bolpoin
  -kertas gambar
  -kompas bidik
hal yang perlu diperhatikan:

  1. penentuan skala : hal ini berkaitan dengan luas lapangan yang akan digambar dan kertas gambar. sehingga semua benda dapat digambar di kertas gambar
  2. penentuan batas dan sudut batas lapangan : setelah diketahui batas lapangannya maka batas batas tersebut dibidik dari tengah lapangan kompas bidik untuk diketahui berapa sudut batas lapangan tsb. penggambaran peta lapangan harus menghadap ke utara.
  3. pengukurann jarak dari pusat ke sudut batas lapangan : pengkuran ini dapat dilakukan menggunakan alat bantu agar diketahui dengan pasti jaraknya


~PETA PANORAMA~
tujuan: menggambarkan keadaan suatu daerah dengan sudut pandang tertentu
peralatan yang perlu dipersiapkan:
  -pensil 2b
  -penggaris
  -bolpoin/ spidol
  -kertas gambar
  -kompas bidik
  -alas/ triplek
hal yang perlu diperhatikan:
  1. arah pandang/sudut pandang
  2. penggambaran daerah atas
  3. pembuatan arsiran
  4. pembuatan arah utara
  5. penulisan sudut batas dan keterangan batas

8. PENILAIAN TEORI & PRAKTIK (WIDE GAME)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS